Teori Elemen Campuran

Selain empat elemen dasar yang telah dijelaskan di post sebelumnya, ada pula elemen-elemen lain yang tercipta dari percampuran dua atau lebih elemen dasar. Dan tak selamanya berarti bagus, karena yang kau kelola adalah energi Bumi, bukan energimu sendiri.

Jumlah para manusia yang memiliki kemampuan ini juga lebih sedikit daripada pemakai atau pengelola elemen dasar. Ada satu lagi yang perlu diperhatikan: meski terbentuk dari percampuran dua elemen, kau tak bisa mengelola salah satu dari dua elemen yang sudah melekat pada kemampuanmu. Misalnya, elemen logam hanya bisa mengelola logam, tidak bisa mengendalikan api atau tanah.

Sekarang, mari kita mempelajarinya satu per satu.

Dimulai dari elemen es. Dibentuk dari percampuran antara elemen air dan udara. Memiliki sifat sedingin air laut yang paling dalam dan keindahan kilauan yang tercipta dari imajinasinya. Pengendali es akan semakin diuntungkan dengan keadaan lembab, di mana dia bisa menciptakan es dari manipulasi kadar air di udara yang didinginkan. Namun sumber yang paling kuat tentu saja air dalam jumlah banyak, sekaligus yang paling mudah dikendalikan.

Logam merupakan percampuran antara elemen tanah dan elemen api yang jumlahnya seimbang, tidak lebih dan tidak kurang. Jenis logam yang dapat dikendalikan, bergantung pada kekuatan tekad dan kerasnya usahamu. Logam yang paling mudah dikendalikan adalah logam yang paling sering kita lihat di kehidupan sehari-hari, dengan kata lain, logam yang paling banyak dikandung Bumi. Kemudian yang paling sulit, tentu saja yang paling langka kandungannya di Bumi ini.

Berikutnya ada elemen kayu, yaitu percampuran dari tanah dan air. Dan tentunya, kayu yang bisa dikendalikan adalah kayu milik sebatang atau lebih pohon yang akarnya masih mampu menyerap air bawah tanah. Dan meski kebanyakan darimu akan mempraktekkan kemampuanmu dengan pohon, kau hanya bisa mengelola batang atau ranting kayu saja, tidak termasuk daunnya.

Elemen yang dihasilkan dari percampuran air dan udara adalah elemen es. Kemampuan utamanya tentu saja membekukan. Karakter dasar pengguna elemen ini mungkin lebih pantas disebut berdarah dingin, bahkan lebih tenang daripada pengguna elemen air. Namun, otaknya tak lebih sering digunakan ketimbang pengelola elemen air, malah cenderung imajinatif. Asalkan ada air dan udara (harus ada dua-duanya) yang cukup, kau akan mampu membangun istana es.

Elemen percampuran terakhir adalah petir. Yaitu percampuran dari tiga elemen dasar api, udara, dan air. Dan sekuat apapun elemen petir, penetralnya adalah tanah. Selain dibentuk oleh tabrakan lebih dari dua elemen dasar, elemen sekunder petir ini juga bisa terbentuk karena gangguan mental yang amat sangat berat bagi pengguna elemen dasar api, sekalipun dia murni keturunan pengguna api. Perlu diketahui, bahwa pengguna elemen petir ini amat jarang ditemukan dan usianya biasanya pendek. Usia terpanjang yang bisa ditempuh adalah 37 tahun. Mengapa? Karena energi petir terlalu kuat diterima oleh tubuh manusia. Berbeda dengan energi-energi alam lainnya yang hanya dibelokkan atau dikendalikan tanpa melukai manusia, energi petir ini sekecil apapun jika digunakan, pasti akan memberi efek negatif pada manusia. Dan kerusakan yang dihasilkan, baik yang dihasilkan oleh penggunanya maupun yang ada di tubuh manusianya, tak akan bisa diperbaiki dengan metode apapun. Karena memang, petir adalah energi alam yang sangat luar biasa.

Mengenai kepribadian pengendalinya, bisa bervariasi. Namun kebanyakan dari mereka berkepribadian ceria, pandai, dan agak emosian.