Teori Empat Elemen

TEORI EMPAT ELEMEN

Seperti yang telah dibahas pada post sebelum ini, Bumi memiliki empat elemen dasar yang satu atau beberapa di antaranya dapat dikendalikan oleh para manusia. Topik ini akan membahas kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada setiap manusia terpilih berkaitan dengan aplikasinya dalam kehidupannya sehari-hari. Masing-masing elemen memiliki kelebihan dan kekurangan, keistimewaan dan sesuatu yang harus diwaspadai.

Kita mulai dari elemen api. Api adalah sebuah energi yang sifatnya panas dan menerjang/membakar semuanya tanpa melihat apa yang dibakarnya. Contoh sumber api di Bumi ini adalah magma, yaitu elemen terbanyak di Bumi ini yang juga merupakan inti Bumi hingga ke mantel Bumi. Karena jumlahnya kapasitasnya paling banyak, maka jumlah manusia yang mampu mengelolanya juga yang paling banyak.

Elemen api ini melekat pada manusia yang berkepribadian emosional, pikirannya pendek. Orang yang jenius mengelola api Bumi, tidak berarti jenius intelegensinya, karena untuk mengendalikan api Bumi membutuhkan hati yang panas. Seringnya yang terjadi, para pengelola api Bumi ini memaksimalkan kekuatan mereka di kala mereka sedang marah. Dan tentu saja, segala sesuatu yang berlebihan itu berbahaya. Salah-salah, kau bisa terbakar oleh apimu sendiri.

Berikutnya, adalah tanah. Ini adalah yang terbanyak kedua setelah api. Tanah dibentuk dari magma yang mengalami pendinginan oleh suhu ruang angkasa. Dengan kata lain, tempat segala makhluk hidup berpijak di muka bumi ini.

Mereka yang dipercaya Bumi untuk dapat mengelola elemen dasar ini adalah para manusia yang bertekad kuat dan lebih suka main otot daripada otak. Ya, memang tidak begitu jauh dengan karakter api, karena tanah sendiri adalah komponen yang letaknya paling berdekatan dengan magma, bahkan menempel.

Lalu ada air, yang letaknya berdampingan dengan tanah. Di manapun air menggenang, di sekitarnya pasti ada tanah yang memagarinya. Meski demikian, sifat dasarnya adalah dingin, berlawanan sekali dengan api.

Elemen air ini dimiliki oleh manusia yang berkeyakinan teguh, namun mengutamakan intelegensi daripada otot. Pembawaannya juga tenang, jauh lebih jarang marah daripada karakter api. Namun begitu marah, dia akan sama bahayanya dengan gelombang tsunami.

Kemudian ada udara yang merupakan komponen terbanyak ketiga setelah tanah. Udara adalah bagian terluar Bumi yang berdampingan dengan elemen tanah dan air, meski tidak berarti berlawanan dengan api, karena udara juga dibutuhkan api untuk dapat terus menghidupkannya atau mematikannya. Udara juga tidak selalu dibutuhkan oleh laut yang dalam dan jumlahnya juga tidak banyak di dataran yang terlampau tinggi. Ya, udara bersifat fleksibel; dapat berteman dengan siapa saja, namun juga dapat menjadi musuh bagi siapa saja.

Karakter dasar manusia yang dicintai elemen udara Bumi ini adalah mereka yang berjiwa bebas, pandai, dan imajinatif. Mereka berkepribadian lebih hangat daripada air dan lebih bersahabat dibanding tanah. Namun mereka juga terkadang lebih licik daripada api.