Eishi Ryuu

Lahir di Kyoto, pada tanggal 23 September 1977.

Ayahnya pada saat itu adalah seorang detektif swasta yang terkenal dan sering membantu polisi memecahkan kasus-kasus yang sulit. Ibunya telah menekuni usaha rumah makan semenjak lulus dari Sekolah Kejuruan. Ini memberi Ryuu kesempatan untuk belajar memasak masakan Jepang. Keduanya sama sekali bukan seorang pengendali elemen. Ya, Ryuu adalah Pembangkit di antara keluarganya dan hanya satu-satunya.

Pada usianya yang ke-6, dia melihat ilusi teratai ketika dia hendak berangkat mandi. Ryuu kecil mengira itu adalah ulah orang tuanya untuk mendekorasi kamar mandi, maka ia malah memainkan ilusi itu. Terjadi terus menerus setiap bulannya, sampai suatu ketika ia bermain bersama teman-temannya di bangku sekolah dasar, ia mengendalikan Tanah secara tidak sengaja. Waktu itu Ryuu sedang mengajari seorang anak perempuan memukul bola baseball, dan ketika ia mengayunkan bat-nya, segumpal Tanah muncul dalam bentuk gundukan besar yang bergerak ke arah ayunan bat. Dan gundukan tanah itu memecah gedung sekolah. Masalah ini membuat Ryuu diskors selama seminggu, kemudian pindah ke sekolah lain.

Sebisa mungkin, hingga berusia 14 tahun, Ryuu melatih ilmu pengendaliannya secara sembunyi-sembunyi dan ditemukan oleh seorang guru SMP-nya, yang ternyata juga seorang pengendali Tanah. Berkat rekomendasi guru tersebut, Ryuu melanjutkan sekolah di Sekolah Khusus para Master terdekat, yaitu di Osaka, Gaigaku. Di sanalah Ryuu mengasah keterampilannya dan terus belajar hingga ia pun lulus dengan predikat Murid Terbaik. Ia juga pernah menjadi Kepala Asrama di Gaigaku selama 1 tahun, sebelum kemudian pensiun untuk berkonsentrasi pada pelajaran.

Selepas sekolah, di usia 19 tahun, Ryuu bekerja di Departemen Pertahanan dan Keamanan Negara yang melibatkan diri pada kasus para Master. Ia menunjukkan prestasi besar hingga pernah memimpin satu pasukan khusus sebagai penyelamat. Dia juga sering diutus untuk bergabung dengan regu penyelamat sipil untuk membantu mereka, terutama sebagai sukarelawan gempa atau bencana alam lainnya.

Kemudian di usianya yang ke-27, Ryuu kembali ke Gaishi Gakuen dan melamar menjadi guru di sana. Kepiawaiannya dalam bekerja dan dedikasinya yang tinggi terhadap pendidikan, memberinya hasil yang layak sebagai Kepala Sekolah Bagian Administrasi dan Pendidikan tiga tahun kemudian. Tugasnya adalah mengelola administrasi sekolah dan segala hal yang berkait di bidang pendidikan. Dan hingga kini, ia masih melanjutkan profesinya sebagai pengajar mata pelajaran Esensi Ilmu Pengendalian Tingkat Mahir.

Cukup tersenyum, kemudian memandang jendela kamar yang disinari mentari pagi. Seraya berkata dalam hati, kepada diri sendiri, "Wah, mimpi yang luar biasa." Itu hanyalah mimpi, tapi bermimpi hal macam itu bukanlah sebuah kesalahan. Jika ingin menjadi istimewa di dunia normal tak bisa, maka bolehlah kita mewujudkannya dalam dunia mimpi. Selama tidak terkurung di dalamnya, maka itu adalah hal yang wajar. Orang yang takut dengan mimpi adalah orang yang menyedihkan. Begitu pula dengan orang yang terkurung di dalam dunia mimpi.