Rezenier Klenzel

Rezenier Kleinzel atau Rezen Vier (nama pemberian ayahnya), merupakan anak terakhir dari keluarga Kleinzel yang terkenal di Jerman sebagai 'holy family' atau yang dimaksud sebagai sebuah keluarga yang hanya mau mengambil elemen damai (air atau tanah). Ia adalah anak terakhir yang mempunyai hak sebagai seorang master. Dalam keluarga Kleinzel, seorang master wajiblah mempunyai elemen yang 'mulia' sebagai contoh air dan tanah. Silsilah ini terhenti saat ibu Vier (Seliere) jatuh cinta pada seorang master berelemen api. Keluarga mereka menentang perkawinan ibunya karena dianggap mencemari atas dasar pemikiran bahwa api selalu bersifat merusak. Apalagi ibunya merupakan anak tunggal dari kakek dan neneknya. Sayangnya ibunya tidak mengindahkan perkataan keluarganya dan menikah dengan master api yang bernama Vierenzer tersebut. Selang beberapa tahun kemudian, lahirlah Vier. Kehadiran Vier sungguh amat dibenci oleh seluruh anggota keluarga kecuali orangtuanya sendiri. Konfrontasi ini membesar saat umur 6 tahun, Vier menunjukkan sebuah potensi menjadi seorang master. Orangtuanya segera melatihnya supaya bisa menguasai elemennya yang semula dikira adalah tanah. Hal ini merupakkan hal yang menyenangkan bagi ibunya karena berarti Vier bisa tetap diakui keluarga Kleinzel. Seiring berjalannya waktu, harapan ibunya pudar. Disela-sela retakan yang dihasilkan Vier, terdapat seperti bekas bakaran yang berarti bahwa ia ternyata berelemen petir. Mendengar hal ini, keluarga Kleinzel segera merencanakan pembunuhan terhadap Vier. Orangtuanya yang mengetahui hal ini segera melarikannya ke Jepang. Untuk double guard ia dimasukkan ke dalam Gaishi Gakuen, dengan nama yang diberikkan ayahnya yaitu Rezen Vier. Di sana ia berlindung sekaligus melatih kekuatannya.
Vier menyadari benar umurnya tak akan lama, tetapi ia sebisa mungkin tidak memakai kekuatannya, supaya ia bisa hidup lebih lama.

Vier yang telah dilatih oleh orangtuanya sejak kecil telah mencapai tingkat lanjut ketika tiba di Gaishi Gakuen, di umurnya yang ke 14. Ia dimasukkan ke kelas dua dan sekarang berada di kelas tiga.

Terkadang mimpi itu adalah sebuah pertanda. Memang tidak semua mimpi akan terjadi, tetapi jika seaindainya mendapatkan mimpi penting seperti itu, berarti akan terjadi suatu kejadian yang menyangkut hal tersebut. Maka dari itu tentu saja dengan segera saya akan menelusuri silsilah keluarga, apakah ada master diketurunan terdahulu. Seandainya tidak sebisa mungkin saya mencoba menggali kemampuan dalam diri saya, hal yang paling utama saya kira, adalah bermeditasi. Pada suatu titik jika memang saya adalah manusia biasa, maka saya akan menganggap itu adalah mimpi biasa, dan saya akan menjalani kehidupan saya kembali. Jikalau hasilnya memang benar seperti mimpi, dengan senang hati saya akan mengasah kemampuan itu.